Pemupukan Padi Yang Efektif |
Semangat pagi sahabat tani Indonesia ! Setelah saya berbagi artikel 2 cara pemupukan padi yang benar, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba berbagi artikel rahasia pemupukan padi yang efektif . Jika di artikel sebelumnya saya membahas caranya, sekarang saya akan membahas soal takaran atau dosis pemupukan padi. Agar tidak terjadi pemborosan saat pemupukan padi.
Pemupukan padi yang tepat adalah melihat dari kebutuhan unsur oleh tanah dan tanaman. Jadi jika ada ucapan “ semakain banyak pupuk maka hasil semakain banyak”, saya tidak setuju. Saya yakin itu rumusnya orang yang rakus. Jadi yang paling baik itu adalah sesuai kebutuhan.
Baca Juga : 7 Cara Menanam Padi Yang Baik
Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman Padi
Untuk menghendaki jumlah panen gabah yang diinginkan, maka anda harus memperhatikan acuan kebutuhan dasar. Berikut ini kebutuhan pupuk anorganik yang diperlukan untuk mendapatkan 1 ton gabah :- Unsur hara N sebesar 17,5 kg ( = 39 kg Urea),
- Unsur hara P sebesar 3 kg (= 9 kg SP-36)
- Dan unsur hara K sebesar 17 kg (= 34 kg KCl).
Maka jika anda ingin memperoleh hasil yang memuaskan harus mencukupi 3 unsur hara makro tersebut. Unsur hara adalah makanan yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang, dan dibutuhkan tanah tetap subur. Tapi ingat ! jangan terlalu banyak menggunakan pupuk anorganik, karena bisa merusak kesuburan tanah , sehingga tanaman sulit tumbuh maksimal.
Apabila anda ingin menghasilkan panen yang banyak dengan tetap menjaga kseuburan tanah, maka imbangi penggunaan pupuk anorganik (kimia) dengan pupuk organik. Jadi pupuk anorganik memenuhi kebuthan unsur makro (N, P, K), sedangkan pupuk organik memenuhi kebutuhan unsur mikro dan menjaga tanah tetap gembur sekaligus menyuburkan mikroorganisme menguntungkan seperti cacing.
Baca Juga : Ketahui ! Cara Penyemprotan Padi Yang Benar
Manfaat Unsur N, P, K
Tanaman sendiri lebih banyak membutuhkan unsur hara N ketimbang P dan K. Apa saja fungsi 3 unsur hara ini ?- Unsur hara N, menjadi sumber bahan untuk pertumbuhan tanaman, pembentukan anakan, pembentukan klorofil yang penting untuk proses asimilasi, yang pada akhirnya memproduksi pati untuk pertumbuhan dan pembentukan gabah
- Unsur hara P, sumber tenaga untuk mencukupi kualitas hidup tanaman supaya lebih serempak untuk pertumbuhan dan pemasakan padi
- Unsur hara K, berfungsi sebagai hara pendukung berlangsungnya reaksi ensim untuk tanaman. Serta bermanfaat memperbaiki rendemen gabah, tahan kekeringan, tahan terhadap penyakit , dan kualitas gabah.
Intinya untuk memperoleh gabah (padi) dengan kuantitas dan kualitas tinggi serta yang baik maka tanaman harus tercukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro yang komplit. Ibarat makanan manusia maka 4 sehat 5 sempurna hehe.
Baca Juga : Jarak Ideal Tanam Padi Jajar Legowo
Pemupukan Padi Berdasarkan Penampilan Padi
Pemenuhan kebutuhan tanaman bisa diberikan dengan mengamati fase pertumbuhan atau dari penampilan padi disawah. Nah, salah satu langkah mudah untuk menentukan kapan pemberian pupuk Urea pada tanaman padi yaitu dengan melihat perubahan warna daun menggunakan alat yang dinamakan Bagan Warna Daun (BWD).BWD wujudnya alat berbentuk “kartu” yang mempunnyai warna dari hijau muda sampai hijau tua, dengan skala 1 – 4 atau 1 – 6. Untuk menentukan ketepatan pemberian pupuk unsur N, ambil beberapa rumpun tanaman padi 15-20 rumpun sebagai sample. Kemudian sesuaikan warna daunnya dengan warba BWD.
Apabila mayoritas warna daun daun berada di skala warna 3 atau lebih rendah lagi (pada BWD 4 skala) tandanya tanaman harus segera dipupuk N sebab tanaman sudah kekurangan hara N = Nitrogen. Sebaliknya jika pengamatan BWD didapatkan rata-rata lebih tinggi dari skala 3 (pada BWD 4 skala) atau (lebih dari skala 4 pada BWD 6 skala), berarti tanaman butuh diberi pupuk N (Urea) karena tanaman msih memperoleh unsur hara N dari tanah.
Pengamatan pemberian pupuk menggunakan alat BWD bisa dimulai sejak 14 HST (hari setelah tanam) sampai fase berbunga yaitu 63 HST, setiap 7 hari sekali. Jumlah penambahan Urea, jika terjadi kekurangan unsur hara N yaitu 70 kg Urea/ha. Namun melihat pengalaman cara pemberian Urea seperti itu bisa dihemat rata-rata 100 kg/ha tanpa menurunkan hasil gabah.
Baca Juga : 43 Bahan Pestisida Organik Yang Ampuh
Pemupukan Padi Berdasarkan Umur Padi
Apabila anda ingin pemberian pupuk secara terjadwal berdasarkan fase pertumbuhan tanaman, sebaiknya pemberian pupuk untuk padi hibrida pada usia 7 – 10 hari setelah tanam (HST), 21 HST dan 42 HST. Berapa dosisnya ? berkut jumlahnya :- 7-10 HST yaitu 75 kg Urea, 100 kg SP-36 dan 50 kg KCl / Hektar
- 21 HST yaitu 150 kg Urea /Hektar,
- 2 HST yaitu 75 kg Urea dan 50 kg KCl / Hektar
Pupuk Urea harus diberikan sebanyak 3 kali, supaya pemberian pupuk N lebih efisien terserap oleh tanaman padi hibrida. Dan pemberian pupuk KCl dilakukan 2 kali, supaya proses pengisian bulir padi lebih baik ketimbang hanya 1x (satu kali), pemberian KCL bisa bersamaan dengan pupuk Urea.
Pemenuhan unsur hara P dan K bisa diberikan berdasar hasil pengamatan tanah atau melihat status unsur hara P dan K dari peta status hara. Umunya usnur hara P dan K tidak harus diberikan setiap musim. Usur hara P bisa diberikan setiap 4 musim sekali, namun unsur hara K setiap 6 musim sekali. Hal ini dikarenaan pupuk P yang diaplikasikan ke tanah hanya ± 20 % nya terserap tanaman, namun sisanya terakumulasi dalam tanah.
Dan untuk pupuk K yang diaplikasikan ke tanah hanya terserap tanaman ± 30 % dan sisanya terakumulasi dalam tanah. Sedangkan itu sumbangan unsur hara K dari air irigasi juga lumayan tinggi ± 23 kg K2O/ha/musim atau sebanding dengan 38 kg KCl/ha/musim. Suplai hara berasal dari tanah juga cukup tinggi.
Sumbangan unsur hara dari tanah bergantung pada kesuburan tanahnya. kategori tanah subur atau tidak subur antara bisa dilihat di Tabel 2. Sebenarnya jika petani mau mengembalikan seluruh jerami ke dalam lahan sawah, maka tidak butuh lagi penambahan pupuk KCl, sebab sebesar 80 % unsur hara K yang ambil oleh tanaman padi terkumpul pada jerami.
Namun fakta yang terjadi, mayoritas petani lebih suka membakar jerami atau membawa jerami keluar dari sawah untuk keperluan lain semisal pakan sapi. Jika jerami dibakar otomatis semua N juga sebagian P dan K yang ada di jerami akan hilang. Efek buruk lain jika jerami dibakar yaitu mikro organisme tanah terganggu, tanah menjadi keras, kesuburan tanah memburuk sebab bahan organik tanah ikut terbakar, dan memicu polusi udara.
Baca Juga : Inilah 2 Cara Pemukan Padi Yang Benar
Alternatif Pengganti Pupuk Makro (Kimia)
Apabila terjadi kelangkaan pupuk anorganik atau harga pupuk pabrik mahal, jangan khawatir ! saya punya alternatifnya. Anda bisa menggunakan pupuk organik dari tanaman Azolla, Sesbania, Gliricidia, orok-orok dan petai cina. Keunggulan pupuk hijau itu yakni dapat mengikat N berasal dari udara dengan juamlah yang cukup banyak dan bisa tumbuh dengan cepat.Lebih detailnya dibawah ini :
- Tanaman Azolla dapat menambat N dari udara sebanyak 60 kg N/hektar,
- Tanaman Sesbania dapat menambat N dari udara sebanyak 267 kg N/hektar,
- Tanaman Gliricidia dapat menambat N dari udara 42 kg N/hektar,
- Orok-orok dapat menambat N dari udara 110 kg N/hektar,
- Petai cina mampu menambat N dari udara sebenyak 200 kg N/hektar.
Pemberian pupuk organik dan anorganik yang seimbang untuk padi hibrida sangat disarankan. Pupuk organik yang direkomendasikan yaitu pupuk kandang atau kompos jerami sebanyak 2 ton per hektar per musim. Dan untuk pupuk anorganik yang dibutuhkan ialah Urea, SP-36 dan KCl dengan jumlah masing-masing sebesar 300 kg, 100 kg dan 100 kg per hektar.
Nah sahabat, itulah rahasia pemupukan padi yang perlu kita ketahui bersama. Semoga bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat untuk kita semua Amiin.
Selamat bertani,,
0 comments